Dahulu mbah Kawa Sangkin mempunyai 2 orang murid yaitu Wara Karti dan Buana Karti, mereka diajarkan menimba ilmu agama dan ilmu sosial mereka mempelajari Tsafawuf dari para ulama.
Setahun beberapa tahun mereka pergi mencari ilmu kemudian kembali lagi ketanah Jawa bersama dengan Syekh Abdul Khodir Jaelani,
Beliau memperkenalkan diri serta mengajak Buana Karti dan Wara Karti
untuk saling bekerja sama mengajarkan ajaran islam,namun mereka berdua
tidak menyambut baik ajakan itu, mereka seolah-olah yang lebih tahu,
lebih mengerti dan merasa yang paling pintar untuk menjadi Sunan disini
tanpa bantuan Syekh Abdul Khodir Jaelani,Beliau makin lama makin kecewa
pada buana karti dan wara karti,dan beliau meragukan persoalan ini pada
para wali akan perlakuan yang tidak pantas yang disampaikan Buana karti
dan Wara Karti ,dengan tujuan yang baik, namun Beliau tidak memperoleh
jawaban yang memuaskan malah sebaliknya tindakan yang dirasa sebagai
tindakan penginaan terhadapnya. maka para Wali mengambil keputusan yang
penuh intrik, dan para Walipun terlibat konflik dengan Buana dan Wara
Karti. Buana Karti aslinya orang Parean sedangkan Wara Karti aslinya
Orang Muntur, dan mereka melakukan penyerangan terhadap para Wali dan
Sunan Kalijaga Pun berserta dalam perang itu, namun usaha Buana dan Wara
sia-sia belaka, mereka berdua tidak dapat melumpuhkan para Wali dan
akhirnya mereka terpuruk dalam perselisihan, kendati
itu mereka melarikan diri ke Desa LOW dan
para Wali pun mengejarnya sampai keDesa Low. Mereka tidak dapat
ditemukan bahkan sangat sulit untuk ditemukan , Low berasal dari Bahasa
Belanda yang berarti Perlindungan.Para Wali pun memikirkan hal itu ,
mengapa setiap orang jahat yang masuk keDesa Low sulit sekali di deteksi
,sehingga Para Wali menamakan Desa Low menjadi desa LOWSARANG,sarangnya
orang-orang jahat mendapat perlindungan dan dari keselamatan yang
sekarang dinamakan LOSARANG.
sumber website : SMA Negeri 1 Losarang
ASAL - USUL DAERAH LOSARANG
Author: Unknown /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar